Mengemis adalah Gaya Hidup ??

Liberia

Please Bos, today is saturday.. please bos give me small small money bos” or ” bos one dollar bos, please bos im no eat bos, one dollar bos, im sick bos please bos” or “ you work and get money in my country and you want to carry all your money go? “- jika kamu datang dan tinggal di kota ini, entah kamu kerja atau kamu sekedar traveling ( ga munkin sih 😀 ) kamu sudah tidak asing dengan kata kata diatas jika bertemu dengan setiap orang di kota ini, terutama di area bussiness center.

ya ini lah kota tempat aku bekerja, di negara yang disebut sebagai negara miskin di Dunia, negara miskin? benar, Negara ini masuk kedalam sepuluh negara termiskin di Dunia menurut World Bank, bahkan sempat menduduki negara miskin kedua dibawah zimbabwe.

loh dari kota nya sudah banyak mobil dan teknologi seperti hape 4G, kok masih masuk dalam negara miskin? benar, karena mungkin title “negara miskin” bagi mereka dalah keuntungan, yakni dengan label miskin mereka akan terus mendapat bantuan dana segar dari luar, tidak perduli itu hutang atau hibah yang penting ada aliran dana masuk untuk mengisi perut.

perut rakyat? tentu bukan 😀

karena negara ini adalah negara miskin, ditambah keterpurukan pasca konflik perang saudara serta masih dalam fase pemberantasan ebola, maka banyak sekali bantuan dari luar negri masuk, baik berupa uang maupun barang barang. tidak heran di negara ini banyak sekali NGO ( di tempat kita mungkin lebih familiar di sebut Lembaga Bantuan / Yayasan ) Asing yang masuk ke negara ini dan menggelar sejumlah misi bantuan kemanusiaan. meliputi  kesehatan, pendidikan, perlindungan anak dan wanita, perlindungan pengungsian, dll

Negara yang enggan dianggap kaya, begitu juga dengan orang orangnya, mereka punya dua kaki lengkap dua tangan, mereka tidak ada malu malu nya untuk mengemis, bahkan memaksa, kalo kepepet ya mencuri merampas menjambret bahkan merampok. semua itu membuatku malas keluar rumah, cuma ke supermarket sebelah rumah saja malas, bukan karena pelit, tp karena orang orang di depan pintu rumah yang mengemis dengan memaksa itu meresahkan. benar benar meresahkan. bikin malas.

Orang sakit, kalo minta tolong, biasanya cari penolong biar bisa sembuh – ini lain, orang sakit orang lapar orang miskin, tidak mau sembuh tidak mau kenyang tidak mau kaya, maunya sakit terus lapar terus miskin terus, supaya di kasihani dan di kasih sesuatu terus. menurutmu gimana?

untunglah aku bisa bawa mobil kantor, jadi kalo aku mau ke super market yang agak jauh ngga perlu jalan kaki dan ketemu orang orang itu.

kalo dibilang kerja disini enak? hmm, not bad. soal kerjaan sih itu sudah khatam, ibarat merem saja semua konek, ngga ada satupun yang sulit, kebutuhan teknis disini ngga ada apa apa nya dengan tingkat kebutuhan teknis di Indonesia. disini smua masih ordinary ordinary aja. alias STANDART ngga ada yang istimewa.

loh asik dong, enak kerjanya ? iya emang, cuma lingkungannya yang ngga enak, tidur tenang aja ga bisa, bisa bisa tengah malam di bobol perampok lagi. mau jalan kedepan beli sesuatu di supermarket udah di palakin, mau ke upstream provider yang jelas jelas kita bayar tiap bulan, muahal, masih kena palak kalo ga ngasih cuan cuan ke org lapangannya, kita ngga dikasih akses, kan Asu banget. belum lagi teman sekantor, mulutnya ini kaya ikan mujaer, mangap melulu minta di kasi makan, kalo ga di kasi makan brutal, kerja asal asal, ngga bisa diatur, ngga karuan, ngembat uang belanja material, ngembat barang, ngembat toolkits.. enak enak enak??

karena bagi mereka “miskin adalah keuntungan, mengemis adalah gaya hidup” – ya saya harus bisa menghadapi mereka. 😀

 

2 respons untuk ‘Mengemis adalah Gaya Hidup ??

  1. “belum lagi teman sekantor, mulutnya ini kaya ikan mujaer, mangap melulu minta di kasi makan, kalo ga di kasi makan brutal, kerja asal asal, ngga bisa diatur, ngga karuan, ngembat uang belanja material, ngembat barang, ngembat toolkits.”

    teman sekantornya orang lokal sana, mas ?

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.