Harper and Flight Story – Part I

15179232_10207868333521510_3443733630915995668_n

Wow, sepertinya asik ya melihat foto saya duduk di samping pak kusir yang sedang mengendarai kuda, eh bukan.. duduk di sebelah Pilot Pesawat Pribadi ( meski bukan Jet Pribadi :p ). namun kenyataanya saya nerveus bukan main, karena saya phobia sama ketinggian, penyakit bawaan hahaha.. naik boeing 777 terbaru saja parno apalagi naik cessna, didepan pula hahaha.. tapi rasa penasaran saya pengen tau gimana cara nerbangin pesawat, maka membuat saya mengorbankan rasa takut dengan mencoba menjadi assisten pilot untuk sementara :D.

Flight To Harper.. Im Ready..

Seperti kita tau, Cessna itu bukan pesawat Jet melainkan masih pesawat bermesin tunggal dengan propeler ( baling baling ) di muka. boeing 777 saja kena turbulence goncang2 apalagi pesawat ini haduhh hahaha.. but aniway kali ini aku lebih siap, karena kali ini memang bukan penerbangan pertama ku naik cessna ke Harper. Dulu waktu pertama kali naik cessna, baru dengar saya nanti naik cessna aja saya sudah hampir mati pucat haha.. sampe teman saya bertanya berkali kali, “are you okay? are you okay?” – im ok mannn.. 😀

Pilot

Pekerjaan ini keren ya, tentu benar. jadi pilot emang keren, tapi.. Pilot pesawat carteran atau pesawat perintis gini malah ngga kaya Pilot pesawat komersial, Pilot ini malah lebih seperti supir pribadi kamu, bukain pintu, naik turunin bagasi, ngecek roda, ngecek setir, ngecek ini itu, macam km punya mobil trus dia supirnya gitu deh.. jauh enakan pilot komersial, cuman dorong koper, jalan sama pramugari, take off in pesawat, auto pilotin trus turun lagi, trus nginep ahh enak kan.. :p tp tanggung jawab tetep sama kok. kalo sudah di udara, mau pilot pribadi, perintis, maupun komersial they all same for about responsbility.. ketika di udara mereka harus rutin melapor ke Traffic control dan Menara Bandara walau kadang di cuekin sm petugas ATC tetep mereka keep in talk supaya kejadian apa saja terekam di FDR ( Rekaman Data / Percakapan Penerbangan ) – ini sodaranya BlackBox.

Detail

Yaps Harus !, aku kalah detail sama dia. ya iyalah tanggung jawab dia ngga sembarangan.. berkali kali aku lihat si pilot ini bergumam dan berhitung ketika persiapan take off, one two three four seperti menghapal step by step dan menyentuh panel2 di stiap hitungannya, mungkin dalam bayangan dia hitungan satu itu tuas, dua itu tombol, tiga itu setir, empat itu radar, lima itu panel dll.. jadi dengan berhitung dan menyentuh apa yg di hafalkannya maka dia memastikan semua sesuai prosedur. itu yang saya sebut detail, dan dia juga memastikan sayap, roda, baut, mesin dll layak terbang. ya karena pesawat ini kecil jadi inspeksi nya ngga terlalu lama dan ngga memakan waktu.

Take Off Gagal

Hah ?? Kaget bukan main ketika mesin sudah berdesing kencang, pesawat sudah lajuu berlari, tiba tiba Pilot menarik tuas mesin dari full power ke mode reverse.. seketika itu juga pesawat nge-rem mendadak, dan karena saya di samping Pilot, dia  menginstruksikan saya untuk membantu mengerem “brake brake brake”.. langsung aja saya injek dua tuas di bawah kemudi kuat kuat..  do you know why? ternyata ada burung elang leher putih yg mendadak nyebrang lintasan take off nya, pilot memutuskan “abort take off”… hufttt untung ngga sampe kena mesin, bisa masuk hangar lagi tu psawat haha.. terpaksa kami mengulang take off.. dari ujung.. dan masih deg deg an 😀

– Berlanjut Part II —

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.