Harper and Flight Story – Part II

15179232_10207868333521510_3443733630915995668_nCool Man, Bukan dingin ya tapi keren !! :D, ya keren lah bisa duduk di kursi Co Pilot. nggak banyak lho, yang bisa punya pengalaman yang sama, kecuali teman teman yang memang Hobi dan pekerjaannya seputar pesawat terbang.. ngelanjutin cerita kemaren, eh jadinya terbang nggak ? ya terbang dong..


Hampir Gagal Take Off Lagi
Yups, masih inget kan.. sebelumnya sempat gagal take off karena burung yang motong lintasan, nah waktu mau ngulang take off ehh ada guguk keliaran di runway mendekat di roda kanan.. ya pilotnya lapor ke ATC kalo ada guguk yang sliweran di sekitar pesawat.. akhirnya ATC manggil FIRE SERVICE. Ternyata di bandara itu FIRE SERVICE ngga melulu tukang pemadam api ya, tapi lebih ke GROUND SAFETY ketika ada insiden yang mengganggu jalannya penerbangan..

Fire Service
Ngiung ngiung ngiung.. truk merah pak pemadam datang, guguknya di suruh pergi trus dicek sekitar pesawat dan runway di inspeksi semua Ok, lalu pak pilot memacu mesin pesawat untuk Take Off lagi.. And taraaa… kali ini Ok, take off mulus walau pak pilot terkesan naikin moncongnya buru buru supaya ngga ada burung nyamber lagi..

AirField VS AirPort
Jangan di bayangkan ya, naik pesawat pribadi dari Lounge Excecutive, trus naik dari bandara yang mewah, lewat garbarata haha.. tidak bro :D.. Sayangnya, Liberia ini hanya punya Satu AirPort – yaitu Bandara, Roberts International Airport. sedangkan saya naik cessna bukan dari Airport melainkan dari bandara kecil yang disebut AirField, kalo di tempat kita biasa di sebut LANUD atau Pangkalan Udara.

Di Liberia ini hampir tiap ibukota Provinsi punya AirField. Namun karena Liberia tidak punya Militer Udara, maka AirField ini biasanya di kelola oleh UNMIL ( UN / PBB ) ketika Pasukan Perdamaian PBB masih disini. Atau biasanya di kelola oleh NGO ( yayasan ). Tapi ada juga yang di kelola oleh Swasta Komersial, seperti yang ada di Ibukota Monrovia ini.

AirField ini kadang ada di tengah kota, kadang di tengah Kebun, kadang di tengah Kampung, jadi jangan heran kalo cerita saya ada guguk yang keliaran, ya mungkin sama dengan kondisi bandara di pelosok Indonesia yang masih punya bandara perintis. disini juga runway nya hanya tanah yang di padatkan dengan kerikil, kalo hujan kadang becek, berlumpur. tapi itulah pengalaman.. kalo tidak begini, kapan? 😀 mungkin teman teman saya yang di daerah ( Indonesia ), tidak asing dengan kondisi ini karena mereka jg punya kondisi bandara perintis yang sama.

Airfield ini hanya dipakai untuk penerbangan antar daerah, tidak ada penerbangan internasional dari sini. hanya ada dua atau tiga Penerbangan dari Airfield Monrovia ke daerah, ada yang pakai Heli ( di operasikan oleh WHO / WFP ), Ada yang Cessna ( Regular Comercial / Carter – Private / Emergency Ambulance ), dan ada juga yang Propeler Mesin Ganda sekelas ATR ( mungkin ATR ) yang di operasikan oleh UN ( PBB ). jadwal mereka tidak tentu, tidak seperti Pesawat komersial umumnya. jadwal mereka tergantung dari Jumlah penumpang, dan kondisi lainya.

Terjebak Di Harper
Dan sedihnya, saya masih terjebak di harper saat ini hehehe.. bukan karena masih ada kerjaan atau kendala pesawat, namun harus mengalah.. karena pesawat di carter sebagai Emergency Ambulance besok, yang harusnya saya pulang besok.. saya harus pulang ntar entah kapan.. hahaha.. Slamet Dehhh….

– Ok Adhie! Enjoy Harper Man !! –   

NB : Bos Uang Sakunya Habis !! #KodeKeras wkwkwkwkw

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.