Hujan dan Kakek Tua

rintik gerimis begitu rapat..
meski belum selebat hujan..
perlahan ku pacu sepeda motorku..
hingga samar samar ku lihat ada seorang kakek tua..

ku hampiri beliau.. kutanya.. mau kemana kakek..
mau pulang nak dari gereja..
terbata bata ia menjawabnya..
ternyata kakek sudah renta,..
sudah susah menyampaikan sepatah duapatah kata..

seketika hatiku tersentak.. ya Yesus..
dalam hujan kakek tua ini tidak mengeluh..
mungkin, ini semua berkat firman yang ia dapatkan dari gereja,
mampu membuatnya semangat berjalan pulang..
meski tanpa payung dan jas hujan..

kukatakan “mari kakek saya antar..”
lalu kakek tersebut mengangguk..
entah beliau dari gereja mana..
entah beliau siapa aku juga tak tau namanya..
yang jelas aku merasa terpanggil..
aku merasa aku harus mengantarnya..

sesampainya ku antar sampai dirumah
dia bersusah payah berusaha mengucapkan terima kasih padaku.
namun aku paham.. aku mengangguk.. lalu bergegas berlalu..

sesaat dijalan aku berfikir..
bukankah suatu saat aku akan tua..
seperti kakek itu..
semoga apa yang aku lakukan saat ini..
akan kembali padaku di suatu ketika aku tua nanti.

“karena aku yakin, kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain disaat ini..
adalah tabungan untuk kebaikan orang lain kepada kita di masa mendatang..”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.